Di Indonesia, terutama di pedesaan Jawa berlaku
begitu banyak mitos (larangan) seputar kehamilan yang beredar di masyarakat.
Semua hal yang berkaitan dengan keseharian si ibu ataupun si bayi dari segi
makanan, keseharian, dan perilaku. Tradisi ini sangat kuat diterapkan oleh
masyarakat. Beberapa mitos bahkan dipercaya sebagai amanat atau pesan dari
nenek moyang yang jika tidak ditaati akan menimbulkan dampak atau karma yang
tidak diinginkan.
Pada dasarnya mitos bila dinalar dengan akal sehat,
diteliti dari segi medis, maupun dari segi aqidah banyak yang tidak
berhubungan. Walaupun maksud dari nenek moyang adalah baik tetapi tidak semua
dari nasehat atau pantangan kehamilan yang diberitahukan itu benar secara medis
maupun ilmiah. Kebanyakan hanya berdasarkan mitos atau kepercayaan saja dari
pada kenyataannya. Pada dasarnya tujuan dari orang-orang terdahulu menciptakan
mitos bermacam-macam tentang kehamilan hanyalah supaya si ibu hamil maupun
suaminya dapat menjaga kehamilan dengan baik. Tujuannya untuk menyiapkan
kehamilan yang sehat, sehingga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Terutama yang berkaitan dengan kebiasaan, konsumsi bahan makanan,
dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa mitos adat istiadat Jawa
yang berhubungan dengan kehamilan, yang dikelompokkan berdasarkan tradisi
pra-kehamilan, tradisi masa kehamilan dan tradisi pasca kehamilan:
1. Agar
segera hamil, sepasang suami istri disarankan untuk mengambil pancingan, yaitu
mengambil bayi atau balita untuk diadopsi dan diasuh selayaknya anaknya
sendiri.
Penjelasan:
Sebenarnya
ini hanya sebatas sugesti saja agar wanita yang belum hamil tidak merasa
terlalu cemas dan masih memiliki harapan untuk memiliki anak. Secara
psikologis, saat menunggu kehamilan adalah saat dimana komunikasi suami istri
sangat intensif, konsentrasi ikhtiar sangat difokuskan dan doa dikhusyukkan.
Kehadiran anak pancingan justru dapat memecah konsentrasi tersebut dan
membatasi kebebasan hubungan antara suami istri.
2. Mintalah
bedak (talek) sisa yang telah dipakai oleh bayi dan dioleskan ke perut wanita
yang belum diberi keturunan, mitosnya
supaya cepat mendapat keturunan.
Penjelasan:
Secara
medis-biologis, tidak ada faktor lain yang menjadikan janin tersebut kecuali
bertemunya sel telur sang ibu dan sel sperma sang ayah. Jadi tidak ada
hubungannya antara bedak yang dioleskan ke perut ibu bisa menentukan cepat dan
tidaknya mendapat keturunan.
·
Tradisi
masa kehamilan
1. Ibu
hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab dipercaya bisa menimbulkan
cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.
Penjelasan:
Tentu
saja tidak demikian. Cacat janin disebabkan oleh kekurangan gizi pada bayi
maupun ibu, penyakit keturunan dan pengaruh radiasi. Sedangkan gugurnya janin
paling banyak disebabkan karena penyakit, gerakan berlebihan yang dilakukan
oleh ibu (misal benturan) dan karena faktor psikologis (misalnya shock, stress, pingsan). Tapi yang perlu diingat membunuh atau menganiaya
binatang adalah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan.
2. Membawa
gunting kecil atau pisau atau benda tajam lainnya di kantung baju si ibu agar
janin terhindar dari bahaya.
Penjelasan:
Hal
ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai si ibu.
3. Ibu
hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan mengganggu
janin.
Penjelasan:
Secara
psikologis, ibu hamil mengalami sensitifitas mental yang labil, sehingga
terkadang mudah takut oleh karena itu pada malam hari ibu hamil tidak
dianjurkan bepergian. Secara medis-biologis, ibu hamil tidak dianjurkan keluar
malam terlalu lama, apalagi sampai larut malam. Kondisi ibu dan janin bisa
terancam karena udara malam kurang baik untuk kesehatan karena banyak
pengendapan karbon dioksida (CO2).
4. Ibu
hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang dikandungnya tak
terlilit tali pusar.
Penjelasan:
Ini
jelas tidak berhubungan karena tidak ada kaitannya antara handuk di leher dengan
bayi yang ada di kandungan. Secara medis, hiperaktifitas gerakan bayi diduga
dapat menyebabkan lilitan tali pusar pada bayi.
5. Ibu
hamil tidak boleh membenci terhadap seseorang secara berlebihan, karena nanti
anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Penjelasan:
Jelas
ini bertujuan supaya si ibu yang sedang hamil dapat menjaga batinnya agar tidak
membenci seseorang berlebihan.
6. Ibu
hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar siam.
Penjelasan:
Secara
medis-biologis, lahirnya anak kembar siam tidak dipengaruhi oleh makan pisang
dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Kembar siam disebabkan karena adanya
pembelahan dua sel janin yang tidak sempurna.
7. “Amit-amit”
adalah ungkapan yang harus diucapkan sebagai “dzikirnya” orang hamil ketika
melihat peristiwa yang menjijikkan, mengerikan, mengecewakan dan sebagainya
dengan harapan janin terhindar dari kejadian tersebut.
Penjelasan:
Secara
psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada ketakutan yang tidak
bermanfaat.
8. Ngidam
adalah perilaku khas perempuan hamil yang menginginkan sesuatu. Jika tidak
dituruti maka anaknya akan mudah mengeluarkan air liur.
Penjelasan:
Hal
itu tidak ada hubungannya dengan kondisi anak yang apabila sudah lahir kelak
akan mudah mengeluarkan air liur. Mitos tersebut lebih hanya untuk memberikan
perhatian pada si ibu supaya apa yang diinginkan bisa dituruti, karena ibu
hamil harus mendapatkan perhatian yang lebih dari suami dan keluarga.
9. Dilarang
makan nanas karena nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan
gugur.
Penjelasan:
Secara
medis-biologis, getah nanas mudah mengandung senyawa yang dapat melunakkan
daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin
berkurang kadar getahnya, demikian juga dengan nanas olahan. Yang pasti nanas
mengandung vitamin C dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
10. Janngan
makan ikan mentah agar bayinya tidak bau amis.
Penjelasan:
Bayi
yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis
darah. Tetapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil, melainkan
karena aroma (bau) cairan ketuban. Perlu diketahui, tentu saja makan ikan yang
sudah matang lebih terjamin kebersihannya daripada makan ikan mentah.
11. Jangan
minum air es agar bayinya tidak besar. Minum es atau minuman dingin diyakini
menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi sulit
keluar.
Penjelasan:
Sebenarnya
yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang bergizi baik dan faktor
keturunan. Minum es tidak dilarang, asal tidak berlebihan, karena jika terlalu
banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu hamil merasa tidak
nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak tidak
baik.
·
Tradisi
pasca kehamilan atau perlakuan terhadap anak yang baru lahir
1. Dipakaikan
gurita (gedhong) agar tidak kembung.
Penjelasan:
Mitos
ini tidak benar, karena organ dalam tubuh malah akan kekurangan ruangan. Jika
bayi menggunakan gurita, maka ruangan untuk pertumbuhan organ-organ seperti
rongga dada dan perut serta organ lain akan terhambat. Kalau mau tetap
menggunakan gurita boleh saja, asalkan jangan terlalu ketat. Ikatan bagian atas
dilonggarkan sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang.
2. Tidak
boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari.
Penjelasan:
Tentu
ini tidak tepat, karena kalau tidak dipotong kuku yang panjang bisa berisiko
melukai wajah bayi. Larangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan
melukai kulit jari tangan atau kaki si bayi saat ibu memotong kuku-kukunya.
3. Pusar
ditindih koin agar tidak bodong.
Penjelasan;
Secara
ilmiah memang benar, karena jendela rongga perut ke pusar belum menutup
sempurna, jadi menonjol (bodong).
Sedangkan koin hanyalah sebagai alat untuk menekan, kalaupun menggunakan selain
koin boleh juga asalkan alat tersebut tidak melukai si bayi.
4. Hidung
ditarik agar mancung.
Penjelasan:
Ini
jelas tidak ada hubungannya, menarik hidung menentukan mancung dan tidaknya
hidung si bayi. Mancung dan tidaknya hidung si bayi ditentukan oleh bentuk
tulang hidung dan faktor keturunan.
5. Dengan
mengoleskan air embun di lutut bayi setiap pagi maka akan cepat bisa berjalan.
Penjelasan:
Secara
medis-biologis, bayi bisa berjalan bila tulang dan otot-otot betis dan pahanya
telah tumbuh kuat. Kekuatan ini ditentukan oleh faktor genetika dan nutrisi.
Faktor nutrisi yang terpenting adalah kalsium, energi dan protein. Air embun
jelas tidak mengandung unsur tersebut.
by : My friend, Indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for reading (^o^)