MAKAM PROKLAMATOR
BARU, PENGUNJUNG MENYERBU
*Novi Fransiska
S
|
oekarno,
lebih populer dikenal dengan sebutan Bung Karno, Bapak Proklamator Indonesia,
serta Presiden Republik Indonesia yang pertama. Bung Karno lahir di Surabaya,
Jawa Timur, 6 Juni 1901. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman dan Ayahnya bernama
Raden Soekemi Sosrodiharjo. Semasa hidupnya, Bung Karno memiliki tiga istri
dengan delapan anak.
Setelah
melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Ir. Soekarno dan Bung Hatta
memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Hasil sidang PPKI, 18 Agustus 1945, Ir. Soekarno
terpilih menjadi presiden Republik Indonesia yang pertama. Beliau meninggal
pada 21 Juni 1970, dan di makamkan di Blitar, karena hidupnya banyak dihabiskan
di kota Blitar. Pemerintah menganugerahkan julukan ‘Pahlawan Proklamasi’ kepada
beliau untuk mengenang perjuangannya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
Bung
Karno dimakamkan di Blitar, diantara pusaran kedua orangtuanya, yang terletak di
kelurahan Bendogerit, kecamatan Sanan Wetan, kota Blitar, Jawa Timur. Setelah
delapan tahun meninggalnya Bung Karno, pemerintah kota Blitar membuat area
makam khusus untuk Pahlawan Reformasi dan kedua orangtuanya. Pada masa orde baru,
makam tersebut tertutup kaca, membatasi peziarah yang ingin melihat langsung
makam Sang Proklamator. Tahun 2001, ketika Ibu Megawati menjadi wakil
peresiden, dinding kaca tersebut dibongkar, sehingga makam Bung Karno dan kedua
orangtuanyapun dapat dilihat peziarah lebih dekat. Bahkan peziarah dapat
menyentuh batu pualam hitam Presiden pertama Indonesia tersebut.
Tahun
2003, makam Bung Karno mendapatkan perenovasian dari pemerintah. Setelah
direnovasi, peziarah tak hanya bisa melihat, menyentuh, dan menabur bunga di
atas makam pahlawan dan orangtuanya, tapi peziarah juga disuguhkan bangunan
penyimpan sejarah yang melengkapi kompleks wisata makam yang kini memiliki luas
1,8 hektar.
Kompleks Wisata Makam
Pada
area luar makam, berjejer kios-kios yang menjual oleh-oleh khas Blitar. Dari
mulai asbak, sandal, tas, kaos, gantungan kunci, hingga makanan, tersedia
disepanjang jalan area luar makam, sejak tempat parkir, hingga pintu keluar
makam. Tempat parkir disediakan secara khusus yang terletak tak jauh dari
makam. Peziarah harus berjalan untuk menuju makam. Namun jika tidak ingin
kelelahan, sudah tersedia becak yang siap mengantarkan peziarah menuju pintu
masuk makam.
Untuk
memasukki wilayah kompleks wisata Makam Bung Karno, peziarah melalui gerbang
besar yang diapit dua gapura seperti candi. Setelah masuk beberapa meter, disebelah
kiri terdapat gapura kecil yang menghubungkan ke area makam Sang Proklamator. Makam
Bung Karno dan kedua orangtuanya diletakkan di dalam cungkup yang berbentuk
joglo, rumah tradisional Jawa. Cungkup yang hanya disangga empat tiang disetiap
sudutnya ini terlihat Njawani dengan ukiran kayu jati di atapnya. Cungkup ini
dinamakan ‘Astono Mulyo’, yang berarti Istana Mulia.
Pusara
Bung Karno berada di tengah yang diapit oleh pusara orangtuanya. Di atas pusara
Bung Karno terdapa batu pualam hitam yang besar. pada batu itu bertuliskan “Di
sini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan dan Presiden Pertama
Republik Indonesia. Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.”. Juga terdapat bendera
Indonesia disampingnya.
Sebelum
di renovasi, hanya ada ketiga pusara tersebut, namun setelah direnovasi, kini
terdapat bangunan perpustakaan dan museum. Sebelum menuju perpustakaan,
peziarah melewati jalan yang disamping terdapat ukiran dari besi yang
menggambarkan perjuangan Bung Karno saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
di tengah jalan terdapat kolam panjang dengan sisinya diberi tiang tanpa atap.
Di
ujung kolam, terdapat patung besar Bung Karno yang sedang duduk sambil membaca
buku dengan kaki menyilang. Perpustakaan dibagi dalam beberapa bagian. Pada
gedung A lantai satu diguakan untuk menyimpan koleksi Bung Karno yang berupa
foto, lukisan, buku, dan barang pribadi beliau, bisa dibilang gedung ini adalah
museum Bung Karno. Di lantai dua terdapat koleksi buku umum, tentang sastra,
ilmu sosial, filsafat, majalah, dan lainnya. Sementara pada gedung B menyimpan banyak buku karangan penulis asing yang berbicara mengeni
Indonesia. pada gedung C, menyimpan dan menikmati koleksi audio visual dan
ruangan besar untuk keperluan rapat, seminar, dan lainnya.
Selain
bangunan, terdapat juga area terbuka, dimana Gong Perdamaian Dunia diletakkan.
Pada permukaan Gong, ditempelkan bendera dari seluruh dunia dan simbol kepercayaan
di dunia. Tidak hanya di Blitar, Gong tersebut juga berada di Ambon.
Kompleks
wisata Makam Bung Karno adalah salah satu dari banyak tempat wisata bersejarah
di Indonesia yang menyuguhkan gambaran perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa
itu.
Dengan
adanya tempat-tempat bersejarah, seperti kompleks Wisata Makam Bung Karno,
diharapkan agar masyarakat bangsa Indonesia selalu mengingat perjuangan keras
para pahlawan, dalam meraih kemerdekaan Indonesia.
(*Pemerhati
Objek Wisata)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for reading (^o^)