KESANTUNAN
BERBAHASA SEBAGAI WUJUD BUDAYA DAN KOMUNIKASI
Oleh
Lutfiyatun Ni’mah*
K
|
esantunan
merupakan aturan perilaku yang ditetapkan oleh suatu masyarakat tertentu
sehingga membentuk tatacara, adat, atau kebiasaan yang berlaku di dalam
masyarakat. Kesantunan sangat diperlukan dalam pergaulan sehari-hari. Ketika orang
dikatakan santun, maka dalam diri seseorang itu terdapat sikap sopan santun
yang berlaku secara baik di masyarakat
tempat seseorang mengambil peran sebagai anggotanya. Ketika ia bersikap santun,
masyarakat memberikan penilaian
baik secara mendadak maupun konvensional panjang, memakan waktu lama.
Kesantunan berlaku dalam masyarakat baik itu tempat, atau dalam situasi
tertentu, tetapi belum tentu berlaku untuk masyarat lain. Hal ini bisa dikatakan
bahwa kesantunan merupakan sesuatau yang sangat kontekstual. Banyak jenis
kesantunan, diantaranya yaitu kesantunan berbusana, kesantunan perbuatan yaitu
tatacara bertindak atau gerak-gerik ketika menghadapi sesuatu atau dalam
situasi tertentu. Kesantunan tindakan misalnya ketika kita menerima tamu tidak
boleh muka di tekuk.
Kesantunan dalam berbahasa tercermin dalam tatacara
berkomunikasi lewat tanda verbal dan tatacara berbahasa. Ketika kita
berkomunikasi alangkah baiknya kita tunduk pada norma-norma budaya. Tatacara
berbahasa harus sesuai dengan unsur-unsur
budaya dalam masyarakat tempat hidup dan dipergunakanya suatu bahasa
dalam berkomunikasi. Apabila seseorang dalam berkomunikasi tidak sesuai dengan
tatacara bahasa yang benar dan unsur-unsur budaya, maka ia akan mendapat nilai
negatif, contohnya ia akan dikatakan sombong, angkuh, egois, maka masyakat akan
berpikiran bahwa ia tidak beradat bahkan tidak berbudaya. Dalam berkomunikasi
tatacara berbahasa sangat penting diperhatikan demi kelancaran dalam
komunikasi. Tatacara berbahasa seseorang sangat dipengaruhi oleh norma-norma
budaya suku bangsa dan masyarakat tertentu. Tatacara berbahasa orang Jawa
dengan Madura sangat berbeda meskipun pada kenyataannya mereka sama-sama
berbahasa Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa kebudayaan yang mendarah daging
pada seseorang berpengaruh dalam berbahasanya. Itulah perlunya kita mempelajari
norma-norma budaya sebelum atau di samping mempelajari bahasa.
Penerapan prinsip kesopanan dalam berbahasa. Prinsip
ini ditandai dengan memaksimalkan kesenangan/kearifan, keuntungan, rasa salut
atau rasa hormat, pujian, kecocokan, dan kesimpatikan kepada orang lain’ dan
bersamaan dengan itu meminimalkan hal-hal tersebut pad diri sendiri.Selain itu
kita juga harus menghindarkan pemakaian kata tabu. Pada kebanyakan masyarakat,
kata-kata yang berbau seks, kata-kata yang merujuk pada organ-organ tubuh yang
lazim ditutupi pakaian, kata-kata yang merujuk pada sesuatu benda yang menjijikkan,
dan kata-kata “kotor” dan “kasar” termasuk kata-kata tabu dan tidak lazim
digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari, kecuali untuk tujuan-tujuan
tertentu. Penggunaan eufemisme juga sangat di perlukan untuk menghindari dari
kesan negatife. eufemisme harus digunakan secara wajar, tidak berlebihan. Jika
eufemisme telah menggeser pengertian suatu kata, bukan untuk memperhalus
kata-kata yang tabu, maka eufemisme justru berakibat ketidaksantunan, bahkan
pelecehan.
Dalam kaitannya hal ini tujuan utama kesantunan
berbahasa adalah memperlancar komunikasi. Oleh karena itu, pemakaian bahasa
yang sengaja dibelit-belitkan, yang tidak tepat sasaran, atau yang tidak
menyatakan yang sebenarnya karena enggan kepada orang yang lebih tua juga
merupakan ketidaksantunan berbahasa. Kenyataan ini sering dijumpai di masyarakat
Indonesia karena terbawa oleh budaya “tidak terus terang” dan menonjolkan
perasaan. Karena tatacara berbahasa selalu dikaitkan dengan penggunaan bahasa
sebagai sistem komunikasi,maka selain unsur-unsur verbal, unsur-unsur nonverbal
yang selalu terlibat dalam berkomunikasi pun perlu diperhatikan. Unsur-unsur
nonverbal yang dimaksud adalah unsur-unsur paralinguistik, kinetik, dan
proksemika. Pemerhatian unsur-unsur ini juga dalam rangka pencapaian kesantunan
berbahasa.
*Mahasiswi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Semarang, 2111409002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for reading (^o^)